Senin, 23 Maret 2009

manfaat minuman isotonik





60 % berat badan kita adalah cairan.
Bicara tentang cairan tubuh, setiap harinya manusia membutuhkan cairan dengan jumlah rata-rata 2.000 sampai 2.500 ml untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernapasan, keringat, dan urin. Ini jika tubuh dalam kondisi normal.
Namun jika tubuh melakukan kerja fisik yang terlampau berat atau sedang diare, jumlah cairan yang keluar pun makin banyak. Akibatnya tentu saja, tubuh lebih membutuhkan cairan pengganti. Jika tidak terpenuhi, metabolisme tubuh pun jadi menurun dan mengganggu proses pencernaan, penyerapan zat-zat gizi, hingga temperatur tubuh.
Bagaimana dengan air putih biasa sebagai penggantinya? Ternyata, cairan ini masih belum mampu mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang telah keluar. Elektrolit sendiri merupakan larutan garam yang penting bagi tubuh. Jika tidak ada larutan ini, air putih tidak akan terserap sempurna dan menimbulkan efek dehidrasi pada tubuh.
Jadi jangan bingung ketika kita sudah merasa cukup minum, namun masih saja ada yang terasa kurang di dalam tubuh. Sudah minum banyak air, justru perut yang jadinya kembung.
Karena air kurang cukup memenuhi kebuthan tubuh, muncullah minuman isotonik yang komposisinya dirancang dengan tekanan osmotik sama dengan tekanan darah tubuh. Fungsinya pun tidak cukup satu. Minuman isotonik ini bisa mengganti cairan tubuh, energi, sampai elektrolit tubuh yang hilang.
Ketika minuman isotonik ini diminum, sebentar saja begitu mudah diserap oleh tubuh. Sifatnya cepat mengosongkan perut serta punya daya serap yang tinggi dalam usus.
Komposisi isotonik 98 persen berupa air. Dua persen lainnya berupa ion Natrium Klorida, Kalium Fosfat, Magnesium Sitrat, dan Kalsium Laktat. Fungsi ion-ion ini dapat mengganti elektrolit tubuh yang hilang.


Minuman isotonik juga baik berfungsi sebagai oralit bagi Anda yang menderita diare karena tidak mengandung gula. Cairan isotonik ini ternyata juga ampuh untuk mengatasi sariawan dan tenggorokan kering.